Minggu, 04 Juni 2017

Fakta, Konsep, Generalisasi, Dan Teori Dalam Ips Dan Nilai Dan Sikap Dalam Ips




KAJIAN IPS DI SD
“Fakta, Konsep, Generalisasi, Dan Teori Dalam Ips
Dan
Nilai Dan Sikap Dalam Ips”




Oleh
   KELOMPOK 1
ASRIATI PINDARTI NINGSIH
TYAS SETIA NINGRUM





PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK KALIMANTAN BARAT
TAHUN AKADEMIK
2016
 



KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang tiada terhingga kekuasaan dan kekuatan-Nya, sumber segala kebenaran sejati, yang membimbing dan mempermudah pembuatan atau  penyusunan makalah ini.
Makalah ini mengkaji tentang Fakta, Konsep, Generalisasi, Dan Teori Dalam Ips Dan Nilai Dan Sikap Dalam Ips”, Secara khusus makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kajian IPS Di SD yang dibimbing oleh Bapak Drs. Mastar Asran M,si Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini, terutama kelompok kami tercinta yakni kelompok 1, semoga Allah yang Maha Pemurah membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari berbagai kekurangan dalam penulisan makalah yang mungkin disebabkan karena adanya rasa subjektifitas  dalam menganalisa permasalahan ataupun  kesalahan interpretasi. Oleh karena itu berbagai masukan sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhirnya dengan segala kesederhanaan makalah ini, Penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi pembaca yang dapat  memperdalam wawasan mengenai Ilmu-Ilmu Sosial yang ada di Masyarakat.

Pontianak,    September 2016


Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB                1          : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................... 1
C.     Tujuan makalah............................................................................... 1
BAB                2          : PEMBAHASAN
A.    Pengertian  Fakta............................................................................ 2
B.     Pengertian Konsep.......................................................................... 3
C.     Pengertian Generalisasi................................................................... 4
D.    Teori dalam IPS.............................................................................. 5
E.     Nilai dan Sikap dalam IPS.............................................................. 6

BAB                3          : PENUTUP
A.    Kesimpulan..................................................................................... 11
B.     Saran............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 13




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Berbicara masalah kompetensi bukan saja pada lembaga pendidikan saja melainkan juga pada bidang tertentu.Guru di tuntut untuk mempunyai kemampuan di dalam menjalankan tugas dan kewajibannya  baik itu tuntutan yang sifatnya formal maupun non formal sehingga aktifassi tersebut dapat bermanfaat.
            Dalam undang-undang No 20 tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan nasioanal ditegaskan sebagai berikut :
            “Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yanng Maha Esa ,bahkan mulai sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan menjadi warga Negara yang demookratis serta bertanggung jawab”.
            Hubungan dengan tujuan pendidikan ,seorang pendidik harus mampu mempertahankan dan meneruskan serta mengembangkan mutu pendidikan,karena pada akhirnya pendiddikan akan meningkatkan prestassi belajar siswa.
            Sebagai tenaga pengajar ,setiap guru  / pengajar harus mempunyai kemampuan professional dalam proses belajar mengajar atau pembelajaran ,guru dapat melaksanakan perannya dengan baik.

B.     RUMUSAN MASALAH
a.       Pengertian  Fakta?
b.      Pengertian Konsep?
c.       Pengertian Generalisasi?
d.      Pengertian Teori Dalam IPS?
e.       Nilai dan Sikap Dalam IPS?

C.    TUJUAN MASALAH
a.       Mengetahui pengertian konsep
b.      Mengetahui pengertian generalisasi
c.       Mengetahui pengertian fakta
d.      Mengetahui apa itu teori dalam IPS
e.       Mengetahui bagaimana nilai dan sikap dalam IPS





BAB II
PEMBAHASAN

A.                              Pengertian Fakta Dalam IPS
Fakta Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia, fakta :hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan  kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.
Fakta (bahasa Latin: factus) ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan.
Fakta  adalah sebagai factor nyata atau suatu  realitas yang ada di suatu tempat dan dalam waktu tertentu tentang apa yang kita amati (lihat ,dengar, raba ,cicip dan cium), realitas yang kita amati itu bisa berupa kejadian, benda symbol sifat dan lain sebagainya.
Fakta dapat dipahami dalam tiga bentuk:
1.      Pertama fakta yang berupa benda seperti batu, pohon, orang dan sebagainya.
2.      Kedua berupa situasi atau kondisi  seperti panas, kotor, bising dan sebagainya.
3.      Ketiga peristiwa atau kejadian seperti kebakaran, perkelahian dan proses lainnya.

Fakta adalah kejadian atau suatu hal yang sifatnya berdiri sendiri yang berkaitan dengan manusia, misalnya banjir, tradisi budaya, dan orang yang memproklamasikan kemerdekaan.Di sekitar kita ada jutaan fakta.Fakta-fakta tersebut perlu diketahui dan dipahami sebagai bahan untuk melakukan analisis. Untuk itu, perlu disadari oleh guru bahwa pembahasan tentang fakta tersebut harus diseleksi sehingga betul-betul relevan dengan kemampuan yang akan dikembangkan. Terlalu banyak fakta akan menyita waktu belajar (Saidiharjo: 2007, 27).

a.                          Ciri-Ciri Fakta
1.                                                               Dapat dibuktikan kebenarannya.
2.                                                               Memiliki data yang akurat misalnya tanggal, tempat ,waktu kejadian.
3.                                                               Memiliki narasumber  yang dapat dipercaya.
4.   Bersifat obyektif (apa adanya dan tidak dibuat-buat)  yang dilengkapi dengan data berupa keterangan atau angka yang menggambarkan keadaan.
5.                                                               Sudah dipastikan kebenaranya.
6.   Biasanya dapat menjawab pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan, berapa dengan jawaban yang pasti.
7.   Menunjukkan peristiwa telah terjadi.
8.   Kenyataan.
9.   Informasi dari kejadian yang sebenarnya.
10.  Mengedepankan fakta nyata dan hasil temuan, dan sering kali menggunakan kutipan dari    berbagai sumber sebagai penguat argument.
11.  Kejadiannya sudah terjadi dan pasti dan biasanya disertai dengan waktu kejadian. Misalnya seperti "kebakaran yang terjadi di tanah abang senin kemarin telah memakan 8 orang korban jiwa".
Fakta penting untuk susunan ilmu karena fakta tersebut membentuk konsep dan generalisasi. Menurut Savage dan Amstrong  (1996: 24) kosep tidaklah dipelajari dalam kekosongan , melainkan dicapai dalam suatu  proses yang melibatkan fakta-fakta yang khusus . Dari beberapa fakta yang khusus yang salingberkaitn maka terbentuk suatu konsep atau pengertian . faka mempunyai manfaat jika fakta merupakan bahan ramuan dari pemikiran ,dan menjadi dasar untuk pebntukan konsep . Fakta bersama-sama konsep merupakan bangunan utama pengetahuan.

a.      Contoh Fakta
Sabtu tanggal 22 Juni 2013 jam 00.00, bertepatan dangan ulang tahun Jakarta, pemerintah menaikan harga BBM yang berlaku di seluruh Indonesia. Bensin premium naik dari Rp 4.500/liter menjadi Rp 6.500/liter, solar naik dari Rp 4.500/liter menjadi Rp 5.500/liter.


B.   Pengertian Konsep Dalam IPS
Konsep adalah suatu ide yang menggambarkan hubungan antara dua atau lebih fakta seperti konsep “kebutuhan manusia”, yang berkaitan dengan berbagai hal, misalnya pakaian, makanan, keselamatan, pendidikan, cinta, dan harga diri. Konsep juga dapat diartikan simbol atau ide yang diciptakan oleh siswa untuk memahami pengalaman yang terjadi berulang kali.Pemahaman suatu konsep tidak terlepas dari pengalaman dan latar belakang budaya yang dimiliki seseorang.
Dengan demikian, untuk mengembangkan pemahaman siswa terhadap berbagai konsep, guru perlu mempertimbangkan latar belakang pengalaman yang beragam di antara mereka. Misalnya siswa yang sehari-hari hidup di kota besar mungkin memiliki pengalaman yang terbatas tentang lingkungan yang alami pedesaan, sebaliknya siswa dan siswi yang terbiasa tinggal di lingkungan pegunungan yang terpencil memiliki pengalaman terbatas tentang situasi perkotaan.
Konsep dasar pengetahuan ( social studies) adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan. Maksudnya, studi ilmu-ilmu sosial itu berisi aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, psikologi, dan geografi yang dipilih sebagai bahan kajian dan pembelajaran di sekolah dan perguruaan tinggi. Dengan demikian, konsep ilmu pengetahuan sosial mengandung pengertian berikut:



a.      Contoh Konsep
1.      Masyarakat
2.      Demo
3.      Pemerintah


C.                           Pengertian Generalisasi Dalam Ips
Generalisasi dalam IPS merupakan hubungan antara dua atau lebih konsep, misalnya hubungan antara konsep “uang, kebutuhan, dan keinginan”. Ketiga konsep tersebut dihubungkan untuk menggeneralisasi bahwa “ kita menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan”. Generalisasi tersebut juga menunjukkan hubungan sebab-akibat dan ide abstrak.
Rumusan generalisasi ini mungkin saja sederhana, seperti “ dimana ada hutan, di situ ada manusia menggunakan kayu sebagai sumber daya utama” atau “pengangguran di Indonesia meningkat karena jumlah penduduk yang terus bertambah”. Dalam rumpun ilmu sosial terdapat sejumlah keterampilan yang dapat diklasifikasi menjadi keterampilan berfikir, keterampilan teknis, dan keterampilan sosial.Sejumlah keterampilan berfikir yang penting dalam ilmu sosial diantaranya adalah menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.Beberapa keterampilan dikategorikan sebagai keterampilan tingkat tinggi, yakni ketika siswa menggunakan konsep dan membuat generalisasi.Yang termasuk keterampilan berfikir tingkat rendah adalah menggambarkan, menjelaskan, menggolongkan, membandingkan, meramalkan, dan melihat hubungan sebab-akibat.
Keterampilan teknis yang berhubungan dengan generalisasi dapat pula diwujudkan melalui penggunaan berbagai media dan alat bantu dalam mencari dan menyajikan informasi. Termasuk ke dalam jenis keterampilan teknis ini adalah ketrampilan membuat tabel, diagram, gambar, peta, denah, melakukan wawancara, observasi, membuat model, mencatat hal-hal penting, membuat resensi, membuat laporan, dan melaporkannya.

a. Ciri-Ciri Generalisasi
1.      Menunjukan hubungan dua konsep atau lebih.
2.     Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang menunjukan pada keseluruhan kelas dan bukannya bagian atau contoh.
3.      Adanya tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekedar konsep.
4.      Berdasarkan pada proses dan dikembangkan atas dasar penalaran dan bukan hanya berdasarkan pengamatan semata.
5.     Berisi pernyataan-pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya dan validasi artinya diuji berdasarkan bukti-bukti yang pasti dengan menggunakan system penalaaran dan equity.
6.     Bukanlah sekedar pernyataan yang diverbalkan atau penegasan pernyataaan akan tetapi satu kesatuan penting.

b. Fungsi Generalisasi
1.      Sebagai tujuan umum studi social atau IPS.
2.      Membantu dalam pemilihan bahan pengajaran.
3.      Mengorganisasikan kegiatan belajr mengajar.
4.      Membantu dalam membangun pengertian (artikulasi) bahan-bahan pengajaran dalam kurikulum studi IPS.

c. Perbedaan Konsep Dan Generalisasi
1.      Generalisasi adalah dasar-dasar atau aturan-aturan yang dituangkan dalam kalimat yang kompleks. Konsep adalah suatu kesatuan atribut berkaitan.
2.      Generalisasi memiliki tesis yang menunjukan sesuatu tentang subjek kalimat. Konsep tidak memiliki tesis.
3.      Generalisasi bersifat objektif dan impersonal/tidak satu/umum. Konsep amat subjektif dan personal yang memiliki konotatif yang berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lain.
4.      Generalisasi memiliki aplikasi yang universal. Konsep hanya terbatas pada orang-orang tertentu.

d.  Contoh Generalisasi
1. Kenaikan BBM ini berdampak luas bagi seluruh lapisan masyarakat.
2. Demo turun ke jalan yang dilakukan oleh mahasiswa, buruh dan ibu-ibu rumah tangga tak terelakan.
3. Kritikan kepada pemerintah, khususnya SBY yang dianggap tidak pro rakyat, tapi pro neolib pun disampaikan secara keras dan simultan, pujian dan dukungan kepada PDIP, Hanura, Gerindra dan PKS atas kekonsistenan sikapnya menolak kenaikan BBM terus mengalir bak air bah.


D.                           Pengertian Teori Dalam IPS
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori sosial. Neuman mendefiniskan teori sosial adalah sebagai sebuah sistem dari keterkaitan abstraksi atau ide-ide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang dunia sosial. Perlu diketahui bahwa teori berbeda dengan idiologi, seorang peneliti kadang-kadang bisa dalam membedakan teori dan ideologi. Terdapat kesamaan di antara kedunya, tetapi jelas mereka berbeda. Teori dapat merupakan bagian dari ideologi, tetapi ideologi bukan teori. Contohnya adalah Aleniasi manusia adalah sebuah teori yang diungkapakan oleh Karl Marx, tetapi Marxis atau Komunisme secara keseluruhan adalah sebuah ideologi.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodelogi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara "sementara" dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.

a.     Contoh Teori
Mulai hari ini, Sabtu tanggal 22 Juni 2013 jam 00.00, bertepatan dangan ulang tahun Jakarta, pemerintah menaikan harga BBM yang berlaku di seluruh Indonesia. Bensin premium naik dari Rp 4.500/liter menjadi Rp 6.500/liter, solar naik dari Rp 4.500/liter menjadi Rp 5.500/liter.
Kenaikan BBM ini berdampak luas bagi seluruh lapisan masyarakat, demo turun ke jalan yang dilakukan oleh mahasiswa, buruh dan ibu-ibu rumah tangga tak terelakan, antrian di SPBU menjelang kenaikan harga BBM tak terhindarkan, kritikan kepada pemerintah, khususnya SBY yang dianggap tidak pro rakyat, tapi pro neolib pun disampaikan secara keras dan simultan, pujian dan dukungan kepada PDIP, Hanura, Gerindra dan PKS atas kekonsistenan sikapnya menolak kenaikan BBM terus mengalir bak air bah.

E.   Pengertian Nilai Dan Sikap Dalam IPS
Nilai adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, adat kebiasaan dan sopan santun yang terkandung dalam pancasila adalah nilai-nilai hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam kedudukannya sebagai warga negara Indonesia dalam hubungan hidupnya dengan negara serta dengan sesama warga Negara.
Menurut Saifudin A., Sikap adalah suatu bentuk evaluasi/reaksi terhadap suatu obyek, memihak/tidak memihak yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan, pemikiran, dan presdiposisi tindakan seseorang terhadap  suatu aspek dilingkungan.
Ciri-ciri Nilai dan Sikap
Ciri-ciri nilai menurut Bambang Daroeso  (1986) adalah sebagai berikut :
1. Nilai itu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia
2. Nilai memiliki sifat formatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal.
3. Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai

• Ciri-ciri sikap
1. Sikap tidak dibawa sejak lahir
2. Sikap selalu berhubungan dengan objek
3. Sikap dapat tertuju pada satu objek dan sekumpulan objek
4. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar
5. Sikap mengandung perasaan atau motivasi

Fungsi Nilai dan Sikap
• Fungsi nilai bagi kehidupan manusia antara lain :
1. Apat menyumbangkan seperangkat  alat untuk menetapkan harga sosial dari suatu kelompok
2. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku
3. Sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial
4. Sebagai alat solidaritas dikalangan anggota kelompok
Sebagai alat pengawas perilaku manusia

  1. Contoh Sikap dan Nilai
a.      Contoh Sikap Yang Sesuai Dengan Sila Pertama
Sila pertama pancasila berbunyi: Ketuhanan yang Maha Esa. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita sebagai umat beragama pada Tuhannya.
• Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:
1. Percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing
2. Menjalankan perintah agama sesuai ajaran yang dianut masing-masing
3. Saling menghormati antarumat beragama
4. Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain


b.      Contoh Sikap Yang Sesuai Dengan Sila Kedua
Sila kedua pancasila berbunyi: Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sila ini berhubungan dengan perilaku kita sebagai manusia yang pada hakikatnya semuanya sama didunia ini.
• Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut :
1. Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat ekonomi,maupun tingkat pendidikan
2. Menyadari bahwa kita diciptakan sama oleh Tuhan
3. Membela kebenaran dan keadilan
4. Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama
5. Tidak melakukan diskriminatif

c.       Contoh Sikap Yang Sesuai Dengan Sila Ketiga
Sila ketiga pancasila berbunyi: Persatuan Indonesia. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita sebagai warga Negara Indonesia untuk bersatu membangun negeri ini.
• Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:
1. Cinta pada tanah air dan bangsa
2. Menjaga nama baik bangsa dan Negara
3. Tidak membangga banggakan bangsa lain dan merendahkan bangsa sendiri
4. Ikut serta dalam ketertiban dunia
5. Menjunjung tinggi persatuan bangsa
6. Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan

d.   Contoh Sikap Yang Sesuai Sila Keempat
Sila keempat pancasila berbunyi: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah.
• Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:
1. Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah
2. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
3. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara
4. Menghormati hasil musyawarah
5. Ikut serta dalam pemilihan umum

e.   
Contoh Sikap Yang Sesuai Sila Kelima
Sila kelima pancasila berbunyi: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil pada semua orang.
• Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:
1. Berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan
2. Menghargai hasil karya orang lain
3. Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita
4. Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan
5. Menghormati hak dan kewajiban orang lain


Contoh nilai sosial dalam  masyarakat Indonesia :
Masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai keramahan, sehingga bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah.
Masyarakat Indonesia menjunjung tinggi nilai kepedulian sosial, sehingga ketika ada musibah di suatu daerah, bantuan dari berbagai daerah segera datang.
Contoh nilai di sekolah:
Sekolah menjunjung tinggi nilai disiplin waktu, sehingga ketika ada siswa yang terlambat, diberikan sanksi.


      
BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Konsep adalah suatu ide yang menggambarkan hubungan antara dua atau lebih fakta seperti konsep “kebutuhan manusia”, yang berkaitan dengan berbagai hal, misalnya pakaian, makanan, keselamatan, pendidikan, cinta, dan harga diri. Konsep juga dapat diartikan simbol atau ide yang diciptakan oleh siswa untuk memahami pengalaman yang terjadi berulang kali.Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju simpulan umum yang mengikat seutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki. Generalisasi dalam IPS merupakan hubungan antara dua atau lebih konsep, misalnya hubungan antara konsep “uang, kebutuhan, dan keinginan”. Ketiga konsep tersebut dihubungkan untuk menggeneralisasi bahwa “ kita menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan”. Generalisasi tersebut juga menunjukkan hubungan sebab-akibat dan ide abstrak.
1.      Ilmu pengetahuan sosial sebagai suatu bidang studi mempunyai struktur, materi, sasaran dan metode yang berkarakteristik khas. Hakikat IPS mempunyai makna ruang, waktu dan nilai/norma yang terkait dengan fakta, konsep dan generalisasi.
2.      Fakta merupakan kejadian atau suatu hal yang sifatnya berdiri sendiri. Kenyataan ini sering kita ketahui dan perlu dipahami sebagai bahan kajian yang penting untuk diamati, dikaji, dan dianalisis dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
3.      Konsep dasar pengetahuan sosial ( social studies) adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan. Studi ilmu-ilmu sosial berisikan aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, psikologi, geografi, dan geografi yang dipilih sebagai bahan kajian dan pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.
4.      Dengan mengetahui fakta, konsep, dan hubungan keduanya, akan dipahami pula apa yang dimaksud dengan generalisasi. Hal ini dikarenakan korelasi antara dua konsep atau lebih itulah yang disebut generalisasi.
Nilai adalah seperangkat keyakinan atau prinsip prilaku yang telah mempribadi dalam diri seseorang atau kelompok masyarakat tertentu yang terungkap ketika berfikir atau bertindak. Sikap adalah suatu karakter atau tindakan yang dilakukan seseorang yang akan menghasilkan nilai yang bervariasi. 




B.     SARAN
Materi yang telah di paparkan di atas menurut kami cukup penting dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu para pembaca agar dapat mempraktekan atau mengaplikasikannya dalam kehidupan bersosialisasi di lingkungan masyarakat. Dan jangan ber henti disini dalam mempelajari ilmu-ilmu social, karena masih banyak lagi materi-materi yang dapat pembaca pelajari dari makalah-makalah maupun buku-buku yang lain.








DAFTAR PUSTAKA


Taneo SP, Konten IPS, dalam 221_kajian ips_3.0.pdf, diakses 14 Oktober 2013 

Winataputra Udin S., Materi dan pembelajaran IPS, Jakarta : Universitas Terbuka 2009 

Sumaatmadja Nursid, Konsep Dasar IPS, Jakarta UT, 2007 BSE IPS SD


Tidak ada komentar:

Posting Komentar