Jumat, 02 Juni 2017

Bentuk Susunan dan Sistem Pemerintahan Evolusi Sistem Internasional Tunggal Didunia



 Bentuk Susunan dan Sistem Pemerintahan Evolusi Sistem  Internasional Tunggal Didunia
1.      Bentuk pemerintahan
Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada rangkaian institusi politik yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu Negara untuk menegakkan kekuasaannya atas suatu komunitas politik.
Bentuk kekuasaan Negara dalam tuntunan reformasi sebagai reaksi orde semula tuntunan reforamasi tersebut perbuatan kekuasaan oleh para elit politik. Dimaksud konsep ilmu politik dan kenegaraan itu adalah suatu organisasi kekuasaan..
Soehino (1983 ) sumber kekuasaan dari Tuhan Johanes Althusius menurutnya bahwa kekuasaan itu berasal  dari Tuhan , kekuasaan tersebut diberikan kepada rakyat. Kemudian kekuasaan yang ada pada rakyat untuk memperoleh kekuasaan tertinggi harus melalui pemilihan umum. Pemilihan legitimasi kekuasaan bagi Negara dan pemerintahan.
Siapa yang menjadi Roger H Soltao, Negara dalah alat atau wewenang ( Autoriti ) yang mengatur atau mengendalikan  persoalan-persoalan bersama atas masyarakat. Negara itu merupakan organisasi kekuasaan, konsep kekuasaan ada dinegaara disitu ada kekusaan. Sumber, pemilik, sekaligus pemegang dari pada kekuasaan yang ada dalam Negara, kedaulatan adalah kekuasaan yang tertinggi yang terdapat dalam suatu organisasi. Teori tentang kedaulatan artinya kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara itu yaitu kekuasaan yang paling tinggi derajatnya yang dimiliki masyarakat, memiliki kekuatan menentukan secara benar terhadap masalah tentang kenegaraan.  Persoalan pokok kekuasaan tertinggi ternyata melahirkan faham atau aliran teori yang mendiskripsikan dan membangun aturan, yang dikenal dengan teori kedaulatan. Adapun teori-teori kedaulatan sebagai berikut :
A.    Teori Kedaulatan Tuhan
Menurut teori ini kekuasaan tertinggi dalam negara berasal dari Tuhan. Artinya, raja atau penguasa negara mendapat kekuasaan tertinggi dari Tuhan sehingga kehendak raja atau penguasa juga merupakan kehendak Tuhan.
B.     Teori Kedaulatan Raja
Teori kedaulatan raja merupakan perwujudan dari teori kedaulatan Tuhan. Kekuasaan tertinggi di tangan raja atau penguasa. Oleh karena itu, raja dianggap keturunan dewa atau wakil Tuhan di bumi yang mendapat kekuasaan langsung dari Tuhan sehingga kekuasaan raja mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
C.     Teori Kedaulatan Negara
Berdasarkan teori ini, kekuasaan tertinggi terletak pada negara. Negara sebagai lembaga tertinggi yang memiliki kekuasaan. Kedaulatan negara muncul bersama dengan berdirinya suatu negara.
D.    Teori Kedaulatan Hukum
Teori kedaulatan hukum menekankan bahwa kekuasaan tertinggi dalam negara terletak pada hukum, baik hukum tertulis maupun tidak tertulis. Oleh karena itu, pelaksanaan pemerintahan dibatasi oleh norma sehingga tidak bersifat absolut.
E.     Teori Kedaulatan Rakyat
Teori kedaulatan rakyat mengajarkan bahwa kekuasaan negara tertinggi terletak di tangan rakyat. Sumber ajaran kedaulatan rakyat adalah demokrasi. Teori ini memunculkan timbulnya suatu teori pembagian kekuasaan seperti dalam ajaran trias politika yang dikemukakan oleh Montesquieu.
Pemerintahan memiliki kekuasaan yang diserahkan oleh Negara dan untuk mencapai tujuan Negara tersebut diserahkan harus melalui mekanisme system politik. Berkaitan dengan cara pembatasan kekuasaan , hal ini sehubungan dengan pendistribusian kekuasaan Negara pada organisasi pemerintahannya. Kekuasaan Negara adalah kekuasaan tertinggi , memiliki kekuatan hukum atau melemahnya legitimasi maka akan menentukan rontoknya kekuasaan yang dimiliki lembaga atau alat perlengkapan organisasi Negara itu. Namun demikian apabila kekuasaan melemah pada salah satu atau beberapa organ menyebabkan hilangnya kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan yang ditentukan  oleh Negara. Sedangkan Negara ditentukan oleh bentuk Negara dan bentuk Negara akan menentukan bentuk pemerintahan. Contohnya Negara yang berbentuk republic adalah Negara wujud dari Negara yang menganut teori kedaulatan rakyat, dalam menjalankan organisasi Negara itu dilaksanakan oleh system pemerintahan yang demokratis.
2.      Peroses Evolusi Sistem Internasional Tunggal di Dunia
Lahirnya Negara kota  ( plush ) di YunaniInornes di Mesir merupakan bentuk awal masyarakat dalam system kenegaraan dalam skala luasnegara. Luas Negara kota berkembang menjadi Negara dunia pada masa kejayaan Romawi, sebagian besar berat menjadi suatu imperium Romawi sebagai Negara dunia dan juga di Cina . Terbentuknya kesatuan Negara menjadi pusat besarnya didunia dinegara Timur. Gerakan Renaissance, Komunisme, dan penyerahan sertarevolusi Prancis dan Amerika telah mengubah sistem social dan politik  yang memasukiabad modern yang ditandaidenganadanyarevolusi industry dantumbuhnya Negara nasional menumbuhkan pengaruh politik kenegara-negara  Asia dan Negara Eropa, seperti: Inggris, Spanyol, Perancis, BelandadanJerman,merebutdaerah-daerah jajahan menimbulkan perang dunia ke I, untuk mengatasinya maka dibentuklah Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Sebenarnya perang tidak mengatasi masalah bangsa-bangsa.
Kerjasama atau hubungan antar bangsa diperlukan untuk memecahkan masalah, Liga Bangsa-Bangsa menyebabkan Perang Dunia Ke I, II, menyadarkan Negara meyebabkan meletusnya Perang Dunia II  besar untuk menciptakan dunia yang ditandai, kebebasan, kemerdekaan, dan menjujung hak-hak manusia.
Dalam era industrialisasi menjadi perubahan social budaya , penggunaan energy yang bersumber dari lingkungan dalam system pembuangan limbah. Industrialisasi terjadi karena perubahan social budaya pengguna energi yang bersumber dari lingkungan alam serta pembuangan limbah industry, intensifikasi lingkungan alam pertanian yang terkenal dengan sebutan negara-negara berkembang pembangunan fisik membawa kerusakan lingkungan alam maka, masyarak at saling beker jasama satu sama lainnya. Untuk mengatasi masalah global dan mencintai buminya sendiri adanya saling ketergantungan antar bangsa dan lingkungan alam sebagai sumber kehidupan manusia maka masyarakat zaman neolitik manusia harus hidup dalam satu kesatuan, sehingga bangsa-bangsa atau Negara dalam kehidupan internasional mengarah ke system tunggal dengan kerja sama antar bangsa seperti PBB yang bergerak dibidang kerjasama sosial, budaya, perburuan, kesehatan, ekonomi adalah wahana dalam system internasional tunggal.
F. Penduduk, Perubahan Sosial dan Kebudayaan
1)      Pengertian Penduduk
Pengertian penduduk dapat kita artikan sebagai berikut: Sekumpulan manusia yang mendiami suatu wilayah tertentu yang secara umum mempunyai tujuan yang sama yaitu kesejahteraan. Pengertian ini dapat dikatakan pengertian penduduk dalam satu Negara.
Ada juga yang dikenal dengan bukan penduduk,yaitu mereka yang tinggal dalam sebuah Negara tapi tidak ingin tinggal dinegara tersebut.
Dalam pengertian sederhana, penduduk adalah kelompok orang yang menempati suatu wilayah tertentu. Ada beberapa hal yang berkaitan mengapa sekelompok orang tersebut tinggal disebuah Negara, bisa jadi karena ada faktor keamanan, faktor pekerjaan dan masih banyak lainnya.
Kesimpulan dari pengertian penduduk adalah mereka sekelompok orang yang tinggal dinegara atau wilayah tertentu.
2)      Persebaran Penduduk dan Faktor yang Mempengaruhi
Persebaran Penduduk Indonesia tidak merata ada penduduk yang padat, ada yang sedang dan ada pula yang jarang. Persebaran penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a)      Kesuburan tanah
      Daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya. Daerah yang tanahnya subur biasanya berpenduduk padat, sebab tanah subur baik untuk usaha pertanian.
b)      Keadaan iklim
     Pada daerah yang terlalu dingin, terlalu panas, dan terlalu kering, biasanya berpenduduk jarang, bahkan mungkin tidak berpenduduk. Daerah-daerah yang beriklim sedang biasanya berpenduduk lebih padat.
c)      Ketersediaan air
Air sangat dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi berbagai keperluan antara lain untuk: air minum dan mandi.
d)     Sarana transportasi
Adanya perhubungan yang lancer antar daerah mempengaruhi persebaran penduduk.
e)      Bentuk permukaan bumi
Daerah dataran rendah umumnya penduduknya semakin padat,sebaliknya daerah yang dataran tinggi dan pegunungan penduduknya semakin berkurang.
f)       Tersedianya fasilitas kehidupan
Pada daerah yang mempunyai fasilitas kehidupan yang cukup, umumnya berpenduduk padat. Sedangkan daerah yang sulit memperoleh fasilitas kehidupan umumnya jumlah penduduknya sedikit atau jarang.
g)      Tersedianya lapangan kerja
Pada daerah-daerah yang memiliki lapangan kerja yang banyak, biasanya berpenduduk padat, misalnya daerah perkotaan.
h)      Faktor sejarah
Daerah-daerah yang dahulu sebagai pusat pemerintahan (pusat kerajaan) biasanya berpenduduk padat.
3)      Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu:
a.       Kelahiran (Fertilitas)
 Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
b.      Kematian (Mortalitas)
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program – program kebijakan penduduk.
c.       Penduduk yang datang
Penduduk yang datang bisa saja orang yang dari luar wilayah datang ke wilayah kita yang bertujuan untuk menetap, belajar, atau bekerja, hal ini bisa menyebabkan meningkatnya jumlah penduduk.
d.      Penduduk yang pergi
Penduduk yang pergi bisa saja orang disuatu wilayah datang ke wilayah yang bertujuan untuik menetap, belajar, atau bekerja dalam jumlah yang banyak, seperti menjadi TKI. Hal ini bisa menyebabkan menurunnya jumlah penduduk.
4)      Perspektif Global dipandang dari segi penduduk
Meningkatnya kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin berkembangnya sarana kesehatan merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk yang cepat pada abad ini. Pertumbuhan penduduk yang pesat akan berakibat pada banyak aspek kehidupan, yang pada akhirnya mengakibatkan kapasitas produksi bahan makan merosot, masalah-masalah kesehatan meningkat, hilangnya keanekaragaman hayati ( biodiversiti ) dan menurunkan kualitas hidup manusia.
a.       Sejarah perkembangan penduduk dunia
Lebih dari 120 abad yang lalu, jumlah penduduk dunia mencapai kurang lebih 5-10 juta saja. Jumlah penduduk pada saat itu relative stabil, karena kehidupan sangatlah berbahaya. Dengan dimulainya zaman pertanian  (kurang lebih 10.000-12.000 tahun yang lalu) persediaan bahan makanan mulai stabil dan tempat tinggal lebih aman. Menurunnya angka kematian disertai dengan meningkatnya angka kelahiran menyebabkan jumlah penduduk menjadi bertambah. Menjelang dinasti pertama yang ada di Mesir ( 7000 tahun yangh lalu ) jumlah penduduk dunia mendekati 100 juta orang. Jumlah ini meningkat menjadi 250 juta ketika kekaisaran Romawi berdiri. Meningkatnya pengetahuan dibidang peternakan dan pertanian  menyebabkan suplai bahan makanan semakin meningkat. Seiring dengan peningkatan bahan makanan, semakin meningkat pula jumlah penduduk. Hingga tahun 1500 sesudah masehi jumlah penduduk dunia mencapai ½ milyar dan dimasa inilah dimulainya masa perluasan colonial barat. Bencana kelparan, peperangan, maupun wabah penyakit seringkali menghancurkan kebudayaan local. Pertambahan penduduk telah memunculkan pola sejarah umat manusia yang lain, yaitu peledakan jumlah penduduk dan pengeksploitasian sumber-sumber alam secara berlebihan.
b.      Era pertambahan penduduk yang pesat
Revolusi industri yang terjadi di Eropa dan menyebar ke Amerika utara sebelum pertengahan abad ke-18 telah menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk secara tajam. Hal ini dikarenakan adanya kemajuan dan penemuan teknologi yang mampu meningkatkan pemeliharaan kesehatan manusia. Semakin meningkat jumlah penduduk semakin meningkat pula pengeksploitasian terhadap sumber-sumber bahan mentah yang ada, sehingga mencapai titk batas kemampuan alam. Keadaan ini telah menyebabkan terjadinya masalah-masalah yang diakibatkan oleh jumlah penduduk, dari yang namanya krisis ekonomi, sosial, kelaparan, migrasi, sampai peperangan.
5)      Pengembangan perspektif global dari sudut sosial dan budaya
Arti penting memahami perspektif global dari sudut sosial dan budaya adalah untuk mengembangkan perspektif global pada guru SD dengan mengkaji masalah-masalah global yang ada kaitannya dengan kepentingan nasional dari sudut sosial budaya.
a.       Perspektif global dari sudut sosial budaya
Dapat kita kaji dari konsep antropologi yaitu transpormasi sosial budaya. Antropologi, Khususnya antropologi budaya merupakan studi tentang manusia dengan kebudayaannya (koentjaraningrat (1990: 1112)). Ntropologi adalah studi tentang manusia dengan pekerjaannya, lebih menitikberatkan pada kebudayaan sebgai hasil pengembangan akal pikiran manusia (F.A Hoebel). Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global terarah pada keberadaan dan perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks global.
Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apapun mulai dari tingkat lokal sampai ketingkat global pada dasarnya terletak pada budaya dengan kebudayaan yang menjadi milil otentik umat manusia.Perkembangan serta kemajuan yang ada disekitar kita merupakan hasil pengembangan akal pikiran manusia atau hasil pengembangan budaya sebagai perkembangan kebudayaan. Proses dan arus globalisasi dalam kehidupan sesungguhnya adalah proses global kemampuan budaya atau proses kebudayaan.
IPTEK yang terus berkembang merupakan hasil akal pikiran manusia.Manusia harus mengembangkan dan meningkatkan daya pikir yang aktif serta kritis agar dapat menghindari ketergantungan terhadap IPTEK. Dalam kehidupan manusia yang semakin terbuka, persilangan kebudayaan sudah menjadi suatu kebutuhan karena proses tersebut tidak dapat dicegah apabila suatu Negara ingin menjadi bagian dari warga dunia. Untuk itu, ditinjau dari perspektif budaya dan Antropologi, kewaspadaan terhadap dampak negatif harus menjadi kepedulian kita semua.
Akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perdagangan dunia menimbulkan kontak antara umat manusia. Kontak anatar umat manusia dsi dunia melahirkan pertukaran informasi yang menimbulkan transformasi sosial budaya.
b.      Faktor yang menimbulkan perubahan-perubahan sosial budaya
1.      Budaya
Faktor kebudayaan yang berkaitan dengan kemajuan Iptek merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan sosial budaya.
2.      Manusia
Manusia adalah faktor yang dominan terhadap perubahan sosial budaya, baik secara individualmaupun secara kelompok.
3.      Lingkungan alam
Dapat berubah baik secara alamiah atau disebabkan oleh ulah manusia.
4.      Lingkungan sosial budaya
Berubahnya persentase kelompok umur, tingkat kematian, kelahiran, pertentangan masyarakat, pemberontakan atau revolusi selalu menimbulkan perubahan sosial budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar