Bentuk Susunan dan Sistem Pemerintahan Evolusi
Sistem Internasional Tunggal Didunia
1. Bentuk
pemerintahan
Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang
digunakan untuk merujuk pada rangkaian institusi politik yang digunakan untuk
mengorganisasikan suatu Negara untuk menegakkan kekuasaannya atas suatu
komunitas politik.
Bentuk kekuasaan Negara dalam
tuntunan reformasi sebagai reaksi orde semula tuntunan reforamasi tersebut
perbuatan kekuasaan oleh para elit politik. Dimaksud konsep ilmu politik dan
kenegaraan itu adalah suatu organisasi kekuasaan..
Soehino (1983 ) sumber kekuasaan dari Tuhan Johanes
Althusius menurutnya bahwa kekuasaan itu berasal dari Tuhan , kekuasaan tersebut diberikan
kepada rakyat. Kemudian kekuasaan yang ada pada rakyat untuk memperoleh
kekuasaan tertinggi harus melalui pemilihan umum. Pemilihan legitimasi
kekuasaan bagi Negara dan pemerintahan.
Siapa yang menjadi Roger H Soltao, Negara dalah alat
atau wewenang ( Autoriti ) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas masyarakat.
Negara itu merupakan organisasi kekuasaan, konsep kekuasaan ada dinegaara
disitu ada kekusaan. Sumber, pemilik, sekaligus pemegang dari pada kekuasaan
yang ada dalam Negara, kedaulatan adalah kekuasaan yang tertinggi yang terdapat
dalam suatu organisasi. Teori tentang kedaulatan artinya kekuasaan tertinggi
dalam suatu Negara itu yaitu kekuasaan yang paling tinggi derajatnya yang
dimiliki masyarakat, memiliki kekuatan menentukan secara benar terhadap masalah
tentang kenegaraan. Persoalan pokok
kekuasaan tertinggi ternyata melahirkan faham atau aliran teori yang
mendiskripsikan dan membangun aturan, yang dikenal dengan teori kedaulatan.
Adapun teori-teori kedaulatan sebagai berikut :
A. Teori Kedaulatan Tuhan
Menurut teori ini kekuasaan tertinggi
dalam negara berasal dari Tuhan. Artinya, raja atau penguasa negara mendapat
kekuasaan tertinggi dari Tuhan sehingga kehendak raja atau penguasa juga
merupakan kehendak Tuhan.
B. Teori Kedaulatan Raja
Teori kedaulatan raja merupakan
perwujudan dari teori kedaulatan Tuhan. Kekuasaan tertinggi di tangan raja atau
penguasa. Oleh karena itu, raja dianggap keturunan dewa atau wakil Tuhan di
bumi yang mendapat kekuasaan langsung dari Tuhan sehingga kekuasaan raja mutlak
dan tidak dapat diganggu gugat.
C. Teori Kedaulatan Negara
Berdasarkan teori ini, kekuasaan
tertinggi terletak pada negara. Negara sebagai lembaga tertinggi yang memiliki
kekuasaan. Kedaulatan negara muncul bersama dengan berdirinya suatu negara.
D. Teori Kedaulatan Hukum
Teori kedaulatan hukum menekankan
bahwa kekuasaan tertinggi dalam negara terletak pada hukum, baik hukum tertulis
maupun tidak tertulis. Oleh karena itu, pelaksanaan pemerintahan dibatasi oleh
norma sehingga tidak bersifat absolut.
E. Teori Kedaulatan Rakyat
Teori kedaulatan rakyat mengajarkan
bahwa kekuasaan negara tertinggi terletak di tangan rakyat. Sumber ajaran
kedaulatan rakyat adalah demokrasi. Teori ini memunculkan timbulnya suatu teori
pembagian kekuasaan seperti dalam ajaran trias politika yang dikemukakan oleh
Montesquieu.
Pemerintahan memiliki kekuasaan yang diserahkan oleh
Negara dan untuk mencapai tujuan Negara tersebut diserahkan harus melalui
mekanisme system politik. Berkaitan dengan cara pembatasan kekuasaan , hal ini
sehubungan dengan pendistribusian kekuasaan Negara pada organisasi
pemerintahannya. Kekuasaan Negara adalah kekuasaan tertinggi , memiliki
kekuatan hukum atau melemahnya legitimasi maka akan menentukan rontoknya
kekuasaan yang dimiliki lembaga atau alat perlengkapan organisasi Negara itu.
Namun demikian apabila kekuasaan melemah pada salah satu atau beberapa organ
menyebabkan hilangnya kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki oleh pemerintah untuk
menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan yang ditentukan oleh Negara. Sedangkan Negara ditentukan oleh
bentuk Negara dan bentuk Negara akan menentukan bentuk pemerintahan. Contohnya
Negara yang berbentuk republic adalah Negara wujud dari Negara yang menganut
teori kedaulatan rakyat, dalam menjalankan organisasi Negara itu dilaksanakan
oleh system pemerintahan yang demokratis.
2. Peroses
Evolusi Sistem Internasional Tunggal di Dunia
Lahirnya Negara kota
( plush ) di YunaniInornes di Mesir merupakan bentuk awal masyarakat
dalam system kenegaraan dalam skala luasnegara. Luas Negara kota berkembang
menjadi Negara dunia pada masa kejayaan Romawi, sebagian besar berat menjadi
suatu imperium Romawi sebagai Negara dunia dan juga di Cina . Terbentuknya
kesatuan Negara menjadi pusat besarnya didunia dinegara Timur. Gerakan
Renaissance, Komunisme, dan penyerahan sertarevolusi Prancis dan Amerika telah
mengubah sistem social dan politik yang
memasukiabad modern yang ditandaidenganadanyarevolusi industry dantumbuhnya
Negara nasional menumbuhkan pengaruh politik kenegara-negara Asia dan Negara Eropa, seperti: Inggris,
Spanyol, Perancis, BelandadanJerman,merebutdaerah-daerah jajahan menimbulkan
perang dunia ke I, untuk mengatasinya maka dibentuklah Liga Bangsa-Bangsa
(LBB). Sebenarnya perang tidak mengatasi masalah bangsa-bangsa.
Kerjasama atau hubungan antar bangsa diperlukan
untuk memecahkan masalah, Liga Bangsa-Bangsa menyebabkan Perang Dunia Ke I, II,
menyadarkan Negara meyebabkan meletusnya Perang Dunia II besar untuk menciptakan dunia yang ditandai,
kebebasan, kemerdekaan, dan menjujung hak-hak manusia.
Dalam era industrialisasi menjadi perubahan social
budaya , penggunaan energy yang bersumber dari lingkungan dalam system
pembuangan limbah. Industrialisasi terjadi karena perubahan social budaya
pengguna energi yang bersumber dari lingkungan alam serta pembuangan limbah
industry, intensifikasi lingkungan alam pertanian yang terkenal dengan sebutan
negara-negara berkembang pembangunan fisik membawa kerusakan lingkungan alam
maka, masyarak at saling beker jasama satu sama lainnya. Untuk mengatasi
masalah global dan mencintai buminya sendiri adanya saling ketergantungan antar
bangsa dan lingkungan alam sebagai sumber kehidupan manusia maka masyarakat
zaman neolitik manusia harus hidup dalam satu kesatuan, sehingga bangsa-bangsa
atau Negara dalam kehidupan internasional mengarah ke system tunggal dengan
kerja sama antar bangsa seperti PBB yang bergerak dibidang kerjasama sosial,
budaya, perburuan, kesehatan, ekonomi adalah wahana dalam system internasional
tunggal.
F.
Penduduk, Perubahan Sosial dan Kebudayaan
1)
Pengertian Penduduk
Pengertian penduduk dapat kita artikan sebagai
berikut: Sekumpulan manusia yang mendiami suatu wilayah tertentu yang secara
umum mempunyai tujuan yang sama yaitu kesejahteraan. Pengertian ini dapat
dikatakan pengertian penduduk dalam satu Negara.
Ada juga yang dikenal dengan bukan penduduk,yaitu
mereka yang tinggal dalam sebuah Negara tapi tidak ingin tinggal dinegara
tersebut.
Dalam pengertian sederhana, penduduk adalah kelompok
orang yang menempati suatu wilayah tertentu. Ada beberapa hal yang berkaitan
mengapa sekelompok orang tersebut tinggal disebuah Negara, bisa jadi karena ada
faktor keamanan, faktor pekerjaan dan masih banyak lainnya.
Kesimpulan
dari pengertian penduduk adalah mereka sekelompok orang yang tinggal dinegara
atau wilayah tertentu.
2) Persebaran
Penduduk dan Faktor yang Mempengaruhi
Persebaran Penduduk Indonesia tidak merata ada penduduk
yang padat, ada yang sedang dan ada pula yang jarang. Persebaran penduduk
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a)
Kesuburan tanah
Daerah atau wilayah yang ditempati banyak
penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
Daerah yang tanahnya subur biasanya berpenduduk padat, sebab tanah subur baik
untuk usaha pertanian.
b)
Keadaan iklim
Pada daerah yang terlalu dingin, terlalu
panas, dan terlalu kering, biasanya berpenduduk jarang, bahkan mungkin tidak
berpenduduk. Daerah-daerah yang beriklim sedang biasanya berpenduduk lebih
padat.
c)
Ketersediaan air
Air
sangat dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi berbagai keperluan antara lain
untuk: air minum dan mandi.
d) Sarana
transportasi
Adanya
perhubungan yang lancer antar daerah mempengaruhi persebaran penduduk.
e) Bentuk
permukaan bumi
Daerah
dataran rendah umumnya penduduknya semakin padat,sebaliknya daerah yang dataran
tinggi dan pegunungan penduduknya semakin berkurang.
f) Tersedianya
fasilitas kehidupan
Pada
daerah yang mempunyai fasilitas kehidupan yang cukup, umumnya berpenduduk
padat. Sedangkan daerah yang sulit memperoleh fasilitas kehidupan umumnya
jumlah penduduknya sedikit atau jarang.
g) Tersedianya
lapangan kerja
Pada
daerah-daerah yang memiliki lapangan kerja yang banyak, biasanya berpenduduk
padat, misalnya daerah perkotaan.
h) Faktor
sejarah
Daerah-daerah
yang dahulu sebagai pusat pemerintahan (pusat kerajaan) biasanya berpenduduk
padat.
3) Faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu:
a. Kelahiran
(Fertilitas)
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan
sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup.
Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang
lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk
sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan
reproduksi manusia.
b. Kematian
(Mortalitas)
Mortalitas
atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat
mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja
bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung
dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua
tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah
kelahiran hidup. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi
penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas
perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan
masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap
program – program kebijakan penduduk.
c. Penduduk
yang datang
Penduduk
yang datang bisa saja orang yang dari luar wilayah datang ke wilayah kita yang
bertujuan untuk menetap, belajar, atau bekerja, hal ini bisa menyebabkan
meningkatnya jumlah penduduk.
d. Penduduk
yang pergi
Penduduk
yang pergi bisa saja orang disuatu wilayah datang ke wilayah yang bertujuan
untuik menetap, belajar, atau bekerja dalam jumlah yang banyak, seperti menjadi
TKI. Hal ini bisa menyebabkan menurunnya jumlah penduduk.
4) Perspektif
Global dipandang dari segi penduduk
Meningkatnya kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan
semakin berkembangnya sarana kesehatan merupakan faktor yang menyebabkan
terjadinya pertumbuhan penduduk yang cepat pada abad ini. Pertumbuhan penduduk
yang pesat akan berakibat pada banyak aspek kehidupan, yang pada akhirnya
mengakibatkan kapasitas produksi bahan makan merosot, masalah-masalah kesehatan
meningkat, hilangnya keanekaragaman hayati ( biodiversiti ) dan menurunkan
kualitas hidup manusia.
a. Sejarah
perkembangan penduduk dunia
Lebih dari 120 abad
yang lalu, jumlah penduduk dunia mencapai kurang lebih 5-10 juta saja. Jumlah
penduduk pada saat itu relative stabil, karena kehidupan sangatlah berbahaya.
Dengan dimulainya zaman pertanian
(kurang lebih 10.000-12.000 tahun yang lalu) persediaan bahan makanan
mulai stabil dan tempat tinggal lebih aman. Menurunnya angka kematian disertai
dengan meningkatnya angka kelahiran menyebabkan jumlah penduduk menjadi
bertambah. Menjelang dinasti pertama yang ada di Mesir ( 7000 tahun yangh lalu
) jumlah penduduk dunia mendekati 100 juta orang. Jumlah ini meningkat menjadi
250 juta ketika kekaisaran Romawi berdiri. Meningkatnya pengetahuan dibidang
peternakan dan pertanian menyebabkan
suplai bahan makanan semakin meningkat. Seiring dengan peningkatan bahan
makanan, semakin meningkat pula jumlah penduduk. Hingga tahun 1500 sesudah
masehi jumlah penduduk dunia mencapai ½ milyar dan dimasa
inilah dimulainya masa perluasan colonial barat. Bencana kelparan, peperangan,
maupun wabah penyakit seringkali menghancurkan kebudayaan local. Pertambahan
penduduk telah memunculkan pola sejarah umat manusia yang lain, yaitu peledakan
jumlah penduduk dan pengeksploitasian sumber-sumber alam secara berlebihan.
b. Era
pertambahan penduduk yang pesat
Revolusi industri yang
terjadi di Eropa dan menyebar ke Amerika utara sebelum pertengahan abad ke-18
telah menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk secara tajam. Hal ini
dikarenakan adanya kemajuan dan penemuan teknologi yang mampu meningkatkan
pemeliharaan kesehatan manusia. Semakin meningkat jumlah penduduk semakin
meningkat pula pengeksploitasian terhadap sumber-sumber bahan mentah yang ada,
sehingga mencapai titk batas kemampuan alam. Keadaan ini telah menyebabkan
terjadinya masalah-masalah yang diakibatkan oleh jumlah penduduk, dari yang
namanya krisis ekonomi, sosial, kelaparan, migrasi, sampai peperangan.
5) Pengembangan
perspektif global dari sudut sosial dan budaya
Arti penting memahami
perspektif global dari sudut sosial dan budaya adalah untuk mengembangkan
perspektif global pada guru SD dengan mengkaji masalah-masalah global yang ada
kaitannya dengan kepentingan nasional dari sudut sosial budaya.
a. Perspektif
global dari sudut sosial budaya
Dapat kita kaji dari
konsep antropologi yaitu transpormasi sosial budaya. Antropologi, Khususnya
antropologi budaya merupakan studi tentang manusia dengan kebudayaannya (koentjaraningrat (1990: 1112)).
Ntropologi adalah studi tentang manusia dengan pekerjaannya, lebih
menitikberatkan pada kebudayaan sebgai hasil pengembangan akal pikiran manusia (F.A Hoebel). Sudut pandang Antropologi
terhadap perspektif global terarah pada keberadaan dan perkembangan budaya
dengan kebudayaan dalam konteks global.
Hakikatnya,
perkembangan aspek kehidupan apapun mulai dari tingkat lokal sampai ketingkat
global pada dasarnya terletak pada budaya dengan kebudayaan yang menjadi milil
otentik umat manusia.Perkembangan serta kemajuan yang ada disekitar kita
merupakan hasil pengembangan akal pikiran manusia atau hasil pengembangan
budaya sebagai perkembangan kebudayaan. Proses dan arus globalisasi dalam
kehidupan sesungguhnya adalah proses global kemampuan budaya atau proses
kebudayaan.
IPTEK
yang terus berkembang merupakan hasil akal pikiran manusia.Manusia harus
mengembangkan dan meningkatkan daya pikir yang aktif serta kritis agar dapat
menghindari ketergantungan terhadap IPTEK. Dalam kehidupan manusia yang semakin
terbuka, persilangan kebudayaan sudah menjadi suatu kebutuhan karena proses
tersebut tidak dapat dicegah apabila suatu Negara ingin menjadi bagian dari
warga dunia. Untuk itu, ditinjau dari perspektif budaya dan Antropologi,
kewaspadaan terhadap dampak negatif harus menjadi kepedulian kita semua.
Akibat
dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perdagangan dunia
menimbulkan kontak antara umat manusia. Kontak anatar umat manusia dsi dunia
melahirkan pertukaran informasi yang menimbulkan transformasi sosial budaya.
b. Faktor
yang menimbulkan perubahan-perubahan sosial budaya
1. Budaya
Faktor kebudayaan yang
berkaitan dengan kemajuan Iptek merupakan salah satu penyebab terjadinya
perubahan sosial budaya.
2. Manusia
Manusia adalah faktor
yang dominan terhadap perubahan sosial budaya, baik secara individualmaupun
secara kelompok.
3. Lingkungan
alam
Dapat berubah baik
secara alamiah atau disebabkan oleh ulah manusia.
4. Lingkungan
sosial budaya
Berubahnya persentase kelompok
umur, tingkat kematian, kelahiran, pertentangan masyarakat, pemberontakan atau
revolusi selalu menimbulkan perubahan sosial budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar