MAKALAH KONSEP DASAR IPA II
“SISTEM
TATA SURYA
MATAHARI
SEBAGAI BINTANG DAN BUMI SEBAGAI SALAH SATU PLANET”
Dosen
: Dr. Rosnita, M.Si
Disusun Oleh Kelompok 2
:
1.
Arnitsha Van Abnas
2.
Melly Puspita Ningsih
3.
Tyas Setia Ningrum
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami sampaikan kepada
Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul ”Sistem Tata Surya Matahari Sebagai Bintang dan Bumi Sebagai
Salah Satu Planet” ini tepat pada
waktunya.
Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah
ini guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA II serta untuk
mempermudah dalam memahami tentang Sistem Tata Surya Matahari Sebagai Bintang
dan Bumi Sebagai Salah Satu Planet.
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari
masih terdapat kekurangan serta kekhilafan dalam penulisan oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan.
Pontianak, November 2016
Tim
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR
ISI........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Matahari Sebagai Bintang........................................................................................... 3
B. Lapisan – lapisan Matahari......................................................................................... 4
C. Energi Pancaran Matahari.......................................................................................... 5
D. Perputaran Matahari................................................................................................... 5
E. Gerakan Matahari....................................................................................................... 6
F. Manfaat Matahari bagi Bumi...................................................................................... 6
G. Pengertian Bumi sebagai Planet dalam
Tata Surya.................................................... 6
H. Kelahiran Bumi.......................................................................................................... 7
I. Struktur Bumi............................................................................................................ 8
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN................................................................................................................... 14
SARAN............................................................................................................................... 14
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan saat
ini berkembang dengan sangat pesat. Umat manusia dengan kurioritasnya, selalu
berusaha untuk menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan tentang alam sekitar dan
sebagainya agar memperoleh jawaban yang memuaskan. Dulu, alam semesta merupakan
hal yang sulit untuk dipahami dan penuh dengan hal yang misterius. Namun
sekarang dengan perkembangan tehknologi, manusia kini mampu untuk memecahkan
pertanyaan-petanyaan yang dulu hanya dijawab seadanya.
Alam semesta dan tata surya dulu
merupakan hal yang dapat dikatakan seperti dunia mimpi bagi manusia, kini dapat
kita pelajari dan kita ketahui dengan mudah. Gejala-gejala alam yang misterius
juga dapat kita ketahui. Matahari dan Bumi termasuk juga ke dalam sistem tata
surya karena Pada dasarnya matahari merupakan salah
satu bintang yang berada di tata surya dan menjadi pusatnya. Matahari termasuk
bintang karena dapat menghasilkan energi cahaya sendiri. Cahaya matahari
dibandingkan bintang yang lain terasa lebih cemerlang. Hal itulah yang
menyebabkan pada waktu siang hari kita tidak dapat melihat bintang selain
matahari. Dan Bumi adalah planet yang menempati urutan ketiga dalam
Tata Surya, setelah planet Mercurius dan Venus, dan planet Bumi merupakan
satu-satunya planet pada Tata Surya ini yang dihuni mahluk hidup terutama
manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Atmosfer Bumi terdiri dari beberapa unsur
zat, yang secara tersusun unsur zat yang ada pada lapiasan bumi, sebagai
berikut: Zat lemas 78%, Oksigen 21%,
Orgon 0,9%, dan unsur lainya seperti karbon dioksida, dan ozon yang jumlahnya
sangat sedikit Bumi terbungkus oleh lapisan atmosfer,dan permukaan Bumi
tertutup oleh 71% lapisan air dan 29% terdiri dari daratan.
Ukuran besar bumi hampir sama dengan venus dan
bergaris tengah 12.640 km. Jarak antara bumi dengan matahari adalah 149 juga
km. Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti hari bumi = 24 jam. Arah rotasi bumi
sama dengan arah revolusinya, ada pun revolusi bumi setiap tahunnya adalah
365,25 hari yakni dari barat ke timur. Inilah sebabnya mengapa matahari terbit
lebih dulu di Irian Barat dari pada di Jawa.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah
yang dimaksud matahari sebagai bintang ?
2. Apakah
lapisan – lapisan matahari ?
3. Bagaimanakah
energi pancaran matahari ?
4. Bagaimanakah
perputaran matahari ?
5. Bagaimanakah
gerakan matahari ?
6. Apakah
manfaat matahari bagi bumi ?
7. Apa
pengertian bumi sebagai planet dalam tata surya ?
8. Bagaimana
kelahiran bumi ?
9. Berikan
penjelasan tentang struktur bumi ?
C.
TUJUAN
1. Agar
mengetahui pengertian tentang matahari sebagai bintang
2. Agar
dapat mengetahui apa saja lapisan – lapisan matahari
3. Untuk
dapat mengetahui bagaimana energi pancaran matahari
4. Untuk
dapat mengetahui bagaimana perputaran matahari
5. Untuk
dapat mengetahui bagaimana gerakan matahari
6. Agar
dapat mengetahui manfaat matahari bagi bumi
7. Agar
dapat mengetahui pengertian tentang bumi sebagai planet dalam tata surya
8. Untuk
dapat mengetahui tentang penjelasan bagaimana kelahiran bumi
9. Memberikan
penjelasan tentang struktur bumi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MATAHARI SEBAGAI
BINTANG
Matahari atau
juga disebut Surya (dari nama Dewa "Surya" - Dewa
Matahari dalam kepercayaan Hindu)
adalah bintang terdekat
dengan Bumi dengan
jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724
mil). Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk
bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya.
Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya
43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar,
karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.
Di samping
sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di
lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit,
masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar, matahari,
yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui
reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta
ton massa setiap saat.
Matahari
dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari
adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke
permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per
meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang
generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi
pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini
terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.
B.
LAPISAN – LAPISAN
MATAHARI
Wujud matahari adalah
bola gas berpijar yang sangat besar. Berpijarnya bola gas tersebut disebabkan
oleh adanya reaksi fusi di bagian inti matahari. Oleh karena itu. inti matahari
mempunyai suhu yang paling tinggi dibandingkan bagian-bagian yang lain.
Berdasarkan letaknya, susunan lapisan matahari dapat dibedakan menjadi empat
macam. Lapisan-lapisan tersebut mulai dari yang terdalam berturut-turut adalah
lapisan inti, fotosfer, kromosfer, dan korona.
v Inti
Inti merupakan bagian yang paling dalam dari matahari. Suhu di lapisan ini diperkirakan mencapai l6 juta oC. Oleh karena itu, di lapisan inilah reaksi fusi dapat berlangsung. Energi hasil reaksi fusi dipancarkan ke luar secara radiasi.
Inti merupakan bagian yang paling dalam dari matahari. Suhu di lapisan ini diperkirakan mencapai l6 juta oC. Oleh karena itu, di lapisan inilah reaksi fusi dapat berlangsung. Energi hasil reaksi fusi dipancarkan ke luar secara radiasi.
v Fotosfer (Lapisan Cahaya)
Fotosfer merupakan permukaan matahari yang tebalnya kurang lebih 350 km. Lapisan inilah yang memancarkan cahaya sangat kuat. Oleh karena itu. fotosfer juga disebut lapisan cahaya. Suhu di fotosfer diperkirakan rata-rata 6.000 oC. Pada suhu tersebut, suatu benda memancarkan cahaya berwarna kuning. Hal ini sesuai dengan cahaya matahari yang berwarna kekuning-kuningan.
Fotosfer merupakan permukaan matahari yang tebalnya kurang lebih 350 km. Lapisan inilah yang memancarkan cahaya sangat kuat. Oleh karena itu. fotosfer juga disebut lapisan cahaya. Suhu di fotosfer diperkirakan rata-rata 6.000 oC. Pada suhu tersebut, suatu benda memancarkan cahaya berwarna kuning. Hal ini sesuai dengan cahaya matahari yang berwarna kekuning-kuningan.
v Kromosfer
Kromosfer merupakan lapisan gas dli atas fotoser yang tebalnya sekitar l6.000 km. Oleh karena itu, kromosfer sering disebut lapisan atmosfer matahari. Di lapisan bawah (dekat fotosfer). suhu kromosfer diperkirakan sekitar 4.000 oC. Makin ke atas. suhu
Kromosfer merupakan lapisan gas dli atas fotoser yang tebalnya sekitar l6.000 km. Oleh karena itu, kromosfer sering disebut lapisan atmosfer matahari. Di lapisan bawah (dekat fotosfer). suhu kromosfer diperkirakan sekitar 4.000 oC. Makin ke atas. suhu
kromosfer makin tinggi. Pada lapisan yang
paling atas.,suhu kromosfcr diperkirakan mencapai 10.000 oC. Kromosfer.hanya
dapat dilihat pada saat terjadi gerhana matahari total. Pada saat itu.
Kromosfer tampak seperti gelang atau cincin yang berwarna merah.
v Korona
Korona mempakan lapisan matahari yang paling luar. lapisan ini juga sering disebut lapisan atmosfer matahari bagian luar. Korona juga merupakan lapisan gas yang sangat tipis. Gas tersebut sering tampak seperti mahkota putih cemerlang yang mengelilingi rnatahari. Oleh karena itu, lapisan gas tersebut disebut korona, artinya mahkota. Karena merupakan lapisan gas tipis. bentuk korona selalu berubah-ubah. Tebal korona diperkirakan mencapai 2,5 juta km. Adapun suhunya diperkirakan mencapai 1 juta oC Korona dapat diamati setiap saat dengan teleskop. Teleskop yang digunakan untuk mengamati korona disebut koronagraf.
Korona mempakan lapisan matahari yang paling luar. lapisan ini juga sering disebut lapisan atmosfer matahari bagian luar. Korona juga merupakan lapisan gas yang sangat tipis. Gas tersebut sering tampak seperti mahkota putih cemerlang yang mengelilingi rnatahari. Oleh karena itu, lapisan gas tersebut disebut korona, artinya mahkota. Karena merupakan lapisan gas tipis. bentuk korona selalu berubah-ubah. Tebal korona diperkirakan mencapai 2,5 juta km. Adapun suhunya diperkirakan mencapai 1 juta oC Korona dapat diamati setiap saat dengan teleskop. Teleskop yang digunakan untuk mengamati korona disebut koronagraf.
C.
ENERGI PANCARAN
MATAHARI
Matahari memancarkan energi dalam bentuk
cahaya ke segala arah. Energi yang dipancarkan tersebut, hanya sebagian kecil
yang sampai di bumi. Namun sejumlah energi yang kecil tersebut sudah cukup
sebagai sumber energi di bumi. Berdasarkan hasil penelitian, setiap 1 cm2
atmosfir bumi rata-rata menerima energi matahari sebesar 2 kalori setiap menit
(8,4 joule/menit). Nilai 2 kalori per menit ini selanjutnya disebut konstanta
matahari. Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa matahari merupakan bola gas
yang sangat panas. Bola gas tersebut terdiri atas 70 % gas hidrogen,
25 % gas helium, dan 5 % unsur-unsur lain seperti gas oksigen,
karbon, neon, besi, nitrogen, silikon, magnesium, nikel, dan belerang (sulfur).
D.
PERPUTARAN MATAHARI
Karena Matahari tidak berbentuk padat melainkan dalam
bentuk plasma,
menyebabkan rotasinya lebih
cepat di khatulistiwa daripada
dikutub. Rotasi
pada wilayah khatulistiwanya adalah sekitar 25 hari dan 35 hari pada wilayah
kutub. Setiap putaran dan mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi.
Terdapat julangan gas teramat panas yang dapat mencapai hingga beribu bahkan
berjuta kilometer ke angkasa.Semburan matahari 'sun
flare' ini dapat mengganggu gelombang komunikasi seperti radio, TV dan radar di
Bumi dan mampu merusak satelitatau stasiun angkasa yang tidak terlindungi.
Matahari juga menghasilkan gelombang radio, gelombang ultra-violet, sinar infra-merah, sinar-Xdan angin matahari yang merebak ke seluruh tata surya.
Bumi terlindungi
dari pada angin matahari oleh medan magnet bumi,
sementara lapisan ozon pula
melindungi Bumi daripada sinar ultra-violet dan sinar infra-merah.
Terdapat bintik matahari yang
muncul dari masa ke masa pada matahari yang disebabkan oleh perbedaan suhu di
permukaan matahari. Bintik matahari itu
menandakan kawasan yang "kurang panas" berbanding kawasan lain dan
mencapai keluasan melebihi ukuran Bumi. Kadang-kala peredaran Bulan
mengelilingi bumi menghalangi sinaran matahari yang sampai ke Bumi, oleh itu
mengakibatkan terjadinya gerhana matahari.
E.
GERAKAN MATAHARI
Matahari mempunyai dua macam gerakan sebagai berikut :
§
Rotasi mengelilingi sumbunya, lamanya 25 1/2 hari satu kali putaran.
Gerakan rotasi dapat dibuktikan dengan terlihat noda-noda hitam di bagian inti
yang kadang-kadang berada di sebelah kanan dan kira-kira 2 minggu berada di
sebelah kiri.
§
Bergerak di
antara gugusan-gugusan bintang. Selain berotasi, matahari bergerak
diantara gugusan bintang dengan kecepatan 20 km per detik, pergerakan itu
mengelilingi pusat galaksi.
F.
MANFAAT MATAHARI BAGI BUMI
§ Matahari mempunyai fungsi yang sangat penting bagi bumi. Energi pancaran
matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara dan air
di bumi bersirkulasi, tumbuhan bisa berfotosintesis, dan banyak hal lainnya.
§ Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batu
bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
§ Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol
terjadinya siang dan malam, tahun serta mengontrol planet lainnya. Tanpa
matahari, sulit membayangkan kalau akan ada kehidupan di bumi.
§ Dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Sel surya dan panel surya dapat
menghasilkan energi listrik.
G.
PENGERTIAN BUMI SEBAGAI PLANET
Bumi adalah
planet yang menempati urutan ketiga dalam Tata Surya, setelah planet Mercurius
dan Venus, dan planet Bumi merupakan satu-satunya planet pada Tata Surya ini
yang dihuni mahluk hidup terutama manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
Jarak antara
bumi dengan matahari adalah 149 km. Bumi
mengadakan rotasi 24 jam, berarti hari bumi = 24 jam. Arah rotasi bumi sama
dengan arah revolusinya, ada pun revolusi bumi setiap tahunnya adalah 365, 25
hari yakni dari barat ke timur. Inilah sebabnya mengapa matahari terbit lebih
dulu di Irian Barat dari pada di Jawa. Bumi kita berdiameter 12.756 km di
equator dan 12.712 km pada arah Kutub, oleh sebab itu bumi tidak bulat
melainkan lonjong. Luas permukaan bumi 510 juta km2 dimana 75% terdiri dari
lautan. Beratnya diperkirakan 5,976 x 1021. Lingkaran khatulistiwa 40.000 km.
Dengan demikian ketika berotasi kecepatanya 1.673km/jam (464,82 meter/detik)
pada khatulistiwa, karena berotasi sekali dalam 24 jam. Sedangkan ketika
berevolusi kecepatannya 30.2567km/detik.
H.
KELAHIRAN BUMI
Kelahiran Bumi kita.
Banyak teori-teori yang mencoba menjawab mengenai persoalan tersebut. Asal-usul
bumi seperti asal-usul planet lain yang telah di kemukakan. Banyak teori yang mengemukakan tentang lahirnya
bumi, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Teori
Sedimen
Pengukuran
usia bumi yang didasarkan pada tebal lapisan sedimen yang membentuk batuan, maka
dapat dihitung umur lapisan tertua kerak bumi.
Berdasarkan perhitungan ini, diperkirakan bumi
terbentuk 500 juta tahun yang lalu.
b. Teori Kadar Garam
Pengukuran usia bumi berdasar pada
perhitungan kadar garam di laut. Dengan mengetahui kenaikan kadar garam tiap
tahun yang dibandingkan dengan kadar garam pada saat ini yaitu kurang lebih
320, maka dihasilkan perhitungan bahwa bumi
telah terbentuk 1000 juta tahun yang lalu.
c. Teori
Termal
Pengukuran
usia bumi berdasar pada perhitungan suhu bumi. Dengan mengetahui masa dan suhu
bumi saat ini, maka ahli fisika bangsa Inggris yang bernama Elfin memperkirakan
bahwa perubahan bumi menjadi batuan yang dingin seperti saat ini dari batuan
yang sangat panas pada permulaan memerlukan waktu 20.000 juta tahun.
d. Teori
Radioktivitas
Pengukuran
usia bumi yang dianggap paling benar adalah berdasar waktu peluruhan
unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini diperlukan pengetahuan tentang
waktu paroh unsur-unsur radioaktif. Waktu paroh adalah waktu yang dibutuhkan
unsur radioaktif untuk seluruh atau mengurai sehingga massanya tinggal separoh.
Dengan
mengetahui perbandingan kadar unsur radioaktif dengan unsur hasil peluruhan
dalam suatu batuan dapat dihitung umur batuan tersebut. Berdasarkan perhitungan
ini dapat disimpulkan bahwa usia bumi berkisar antara 5 sampai 7 ribu juta
tahun.
I. STRUKTUR BUMI
1.
Bentuk
Planet Bumi
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate
spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub
yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena
rotasi bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar
dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi
adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter pada awalnya
didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara
melalui kota Paris, Perancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan
ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi
memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna
(reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan
toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi
adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana
(10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan khatulistiwa, bagian bumi
yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah gunung
Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi
yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan
bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi
kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperti
yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai
bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya
bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata.
Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi.
2.
Komposisi Kimia Bumi
Massa bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg.
Kandungan utamanya adalah besi(32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%),
magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium
(1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari
berbagai
unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya
memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%)
dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa
sekitar 47% kerak bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang
terdapat di kerak bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur
dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang
dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur,
magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang
membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku
yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis
batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida.
Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.
3.
Lapisan Lapisan Bumi
Menurut komposisi (jenis dari
materialnya), Bumi diselimuti oleh gas yang disebut atmosfer. Pada permukaan
bumi terdapat lapisan air yang disebut hidrosfer. Bagian bumi yang padat
terdiri atas kulit (kerak) atau lithosfer dan bagian inti yang disebut
centrosfer.
1. Litosfer
Litosfer
adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang berarti
padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya
lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau
biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari
senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer
sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang
terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan
kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan
kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
ü Terdapat dua tipe litosfer:
Litosfer samudra
memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman
40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic.
ü Bumi tersusun dari beberapa lapisan yaitu :
a. Inti Bumi (Barisfer atau Centrosfer)
Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan
padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari
barisfer +- 3.470 km. Inti bumi dari kedalaman 6370 km kea rah luar, terdiri
dari dua bagian yaitu inti dalam yang tebalnya 1320 km, dan inti luar 2160 km.
Disebut barisfer karena ini bumi mempunyai massa jenis yang besar (berat) yaitu
10,7 gram/cc, yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kulit bumi (litosfer).
Temperatur di inti bumi diperkirakan tidak lebih dari 30000C. Adanya
bahan nikel dan besi ini yang menyebabkan bumi mempunyai sifat kemagnetan yang
luar biasa.
b. Selimut (Mantel)
Lapisan ini mempunyai 3 bagian berturut-turut :
· Mesosfer : Lapisan ini dikedalaman sekitar 2900 km,
wujudnya padat terletak dibawah atenosfer
dengan ketebalan 2400-2750 km.
· Astenosfer : Lapisan ini dikedalaman 700 km, wujudnya
agak kental tebalnya 100-400km. Diduga
lapisan ini tempat formasi magma.
· Lithosfer : Lapisan ini pada kedalaman 50-200 km,
tebalnya sekitar 50-100 km, dengan masa jenis rata-rata 2,9 gram/cc. Lapisan
ini merupakan lapisan bebatuan yang mengapung diatas astenosfer.
c. Kerak
Lapisan ini merupakan bagian paling atas dari
permukaan bumi dengan ketebalan rata-rata 10-50 km. Ketebalan di atas benua
antara 20-50 km, sedangkan dibawah permukaan laut berkisar 10-12 km.
2.
Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan
bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air
dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara. Hampir tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan
jumlah yang tetap dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena
air mengalami siklus yang disebut daur idrologi atau water cycle.
Bentangan air yang
terdapat di daratan dipelajari dalam ilmu hidrologi. Bentangan air yang
terdapat di lautan ddipelajari dalam ilmu oceanografi. Bentangan air yang
terdapat di atmosfer, yang mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam ilmu
meteorology dan klimatologi.
3.
Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar
angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km
dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai
menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang
satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Atmosfer tidak mempunyai batas
mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada
batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
ü Lapisan Atmosfer Bumi
1.
Troposfer
Troposfer
merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 18 km di
atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata ± 10 km. Di daerah
khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur
rata-rata 80°C.
Daerah
sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata
54°C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperature
rata-rata 46°C. Lapisan ini selain terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca
dan iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari seluruh massa gas yang terkandung
dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini. Ciri khas yang terjadi pada lapisan
troposfer adalah suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan
ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur)
udara menurun sebesar ± 0,5°C.
Lapisan troposfer paling atas, yaitu
tropopause yang menjadi batas antara troposfer dan stratosfer. Suhu
(temperatur) udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap, walaupan ada
pertambahan ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C. Ketebalan
lapisan tropopause ± 2 km.
Troposfer
terdiri atas:
a)
Lapisan
planetair : 0-1 km
b)
Lapisan
konveksi : 1-8 km
c)
Lapisan
tropopause : 8-12 km.
2.
Stratosfer
Stratosfer
terletak pada ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini
ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi
seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan
ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut
stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C. Stratopause adalah lapisan batas
antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar
50 - 60 km dari permukaan bumi. Stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu,
lapisan isotermis, lapisan panas dan lapisan campuran teratas.
Perubahan
secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11
km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat
dingin yaitu − 70oF atau sekitar − 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan
pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi
jenis cirrus kadang-kadang
terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan
yang terjadi pada lapisan ini.
Dari bagian
tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah
semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang
bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada
lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km.
Lapisan stratopause memisahkan
stratosfer dengan lapisan berikutnya.
3.
Mesosfer
Mesosfer
adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan
pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada
ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan
pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Udara
yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang
datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang
sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini. Lapisan mesosfer ini ditandai
dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan
suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan
radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C.
Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara
mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar
-100°C.
4.
Termosfer
Termosfer
adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai pada
ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km
dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer.
Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat
memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang
maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang
cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi
karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia
sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer,
yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan
ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
5.
Eksosfer
Eksosfer
adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 -
1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya
gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling
panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km
dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet
dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi
kehancuran meteor dari angkasa luar.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tata
surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Matahari
adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000
kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah
diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya.
Matahari
adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul.
Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis
tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil
lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena
98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.
Bumi
diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Bumi merupakan
planet dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari.
Secara struktur, lapisan Bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1.
Kerak Bumi (crush)
merupakan kulit Bumi bagian luar (permukaan Bumi).
2.
Selimut atau selubung
(mantle) terletak di bawah lapisan kerak Bumi.
3.
Inti Bumi (corel), yang
terdiri atas material cair dan inti dalam merupakan pusat Bumi berbentuk bola
dengan diameter sekitar 2.700 km.
Bumi adalah planet yang menempati urutan
ketiga dalam Tata Surya, setelah planet Mercurius dan Venus, dan planet Bumi
merupakan satu-satunya planet pada Tata Surya ini yang dihuni mahluk hidup
terutama manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
SARAN
Sebaiknya semua pihak mempelajari Tata
Surya agar dapat mengetahui dari mana sebenarnya Tata Surya itu berasal
sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau merekayasanya. Mengetahui Tata Surya
juga sangat penting yang berkaitan dengan matahari dan bumi agar kita dapat
mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan
keimanan dan ketakwaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://dinasuciwahyuni.blogspot.co.id/2015/07/matahari-sebagai-bintang-dan-bumi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar